Apakah Tuhan Harus Dilayani? SOMBONGNYA KITA

Kalau tau bagaimana Tuhan meminta kita, kita tau apa yang sebaiknya kita lakukan.

Saya sering bertanya-tanya, mengapa kita harus rajin beribadah?

Tapi mengapa harus ada berbagai macam kepercayaan di dunia ini?

Manakah yang harus dipercayai?

Bagaimana seandainya tidak berkepercayaan tetapi percaya Tuhan?

Jujur saja saya akan lebih memilih begitu.



Setiap saya mengikuti kegiatan peribadatan, yang saya dapat hanya pertanyaan "Mengapa Saya Harus Kemari?" tanpa mengetahui tujuan mengapa Tuhan meminta saya untuk beribadah.

Selama ini saya memasuki beberapa tempat peribadatan. tapi yang saya lihat, sepertinya yang dilakukan orang beribadah tidak ada tenang-tenangnya sama sekali.

Beribadah dengan melakukan gerakan-gerakan yang selalu sama dan dengan pikiran yang penuh dengan permohonan.

Permohonan? Hmm...

Memohon?

Saya tidak pernah memohon apapun kepada Tuhan.

Rakus sekali saya jika saya meminta rejeki lebih, umur panjang, kebahagiaan, kesehatan.

Bukankah kita sudah mendapatkan lebih dari apa yang kita minta?

Mengapa tidak meminta lebih spesifik lagi?

"ya Tuhan...berilah hambamu ini oksigen yang cukup untuk esok hari..."

Mengapa tidak begitu?

Kegiatan-kegiatan yang terlalu duniawi membuat saya sedikit risih.

Mengapa Tuhan diperlakukan secara duniawi sekali? Hanya seperti tradisi dan kebiasaan yang seadaanya?

Tapi mengapa banyak orang yang mengaku rajin beribadat tetapi mereka malah berkelakuan buruk?

Kebahagiaan didapat dari apa yang kita lakukan.

Begitu pula dengan rejeki, jodoh, sehat, dan yang lainnya.

Semua sudah ada catatannya dari Tuhan. Kita seperti wayang, tinggal menjalani.



Jika saya berdoa, saya hanya bilang,

"Terima kasih atas kelahiran saya di dunia ini agar mampu berlaku baik dan menjadi lebih baik. Tiada daya dan kekuatan tanpa dariMu Tuhanku.





TUHAN adalah TUHAN

Comments

  1. wahai gadis yang resah. akal kita jauh lebih luas dan kuat dari makhluq apapun. jgn smpai hanya gara-gara agama kau menjadi "lemah" dan "malas". apapun agamamu, dia bukan beban, tapi media ekspresi. Tapi aku cukup salut. ^_^

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts