RETRET 2010, Rumah Retret Syalom Ambarawa

Retret kali ini adalah retret pertamaku. Sebelumnya aku tidak tau ada apa sebenarnya dalam retret itu. Sempat sebelumnya diceritakan oleh guru BK ku tentang gambaran rangkaian kegiatan retret tahun lalu yang juga akan dilakukan di retret besok. Segala kegiatan yang akan membuat setiap individunya dapat lebih berbagi dengan kelompok sehingga tercipta kekompakan, saat itu seperti itulah tafsiranku tentang retret. Nampaknya akan sangat menyenangkan, aku semakin tidak sabar menanti bulan Januari 2010.

18 Januari 2010. hari yang dinanti-natikan akhirnya datang juga. Kelasku, XII Sos 4 mendapatkan gelombang pertama kali ini. Retret ini terbagi menjadi dua gelombang, untuk gelombang pertama terdiri dari kelas sosial 1 dan 4, bahasa, dan ilmu alam 1. Senang rasanya dapat berkumpul bersama teman-teman selama 3 hari 2 malam untuk retret dan melupakan sejenak kepenatan sekolah tentunya.
Senin itu, 3 bus diberangkatkan dari sekolah tercinta, SMA Pangudi Luhur St.Yosef. Seperti biasa, sebelum berangkat kami berkumpul dahulu di aula untuk berdoa bersama. Tepat pukul 12.00 kami berangkat menuju Rumah Retret Syalom di Bandungan, Ambarawa yang merupakan kaki bukit gunung Ungaran. Sepanjang perjalanan berbagai keadaan cuaca kami rasakan. Hingga akhirnya hujan berhenti ketika kami memasuki daerah Bandungan yang cukup membuat kami kedinginan. Kami sampai pukul 15.30 dengan selamat. Wow! What a wonderful! Rumah retret yang megah penuh dengan taman yang subur dengan bunga-bunga.

Sesampainya di sana langsung saja aku mencari kamar yang sudah dipilihkan oleh para bruder. Kebetulan sekali, kelasku mendapat satu gedung di gedung Vitus. Hmm... setiap ruangannya sangat bersih dan rapi. Kamar yang akan menjadi tempat tidur kami cukup luas dengan dua ranjang, satu meja dan kursi, tempat sampah di setiap depan pintu kamar, juga satu tempat penjemur handuk. Sangat lengkap bukan? Begitu pula dengan kamar mandinya. Satu ruangan terdiri dari 5 kamar mandi yang bersih, 3 wastafel yang lengkap dengan water heater dan cermin. Dengan warna putih tulang yang teduh, ruang makan yang dilengkapi wastafel berada di belakang dekat dengan dapur tertata dengan sangat apik. Menyenangkan sekali, rasanya seperti rumah sendiri.
Pukul 16.30 setelah mandi, kami menuju kapel yang letaknya di gedung Aloysius. Perkenalan dengan para bruder dan suster. Bruder Valent dan Bruder Galih (yang menjadi pembimbing retret untuk kelasku) juga Suster Agnes memperkenalkan diri serta membacakan peraturan-peraturan yang sebelumnya diadakan misa pembukaan agar kegiatan retret senantiasa diberkati Tuhan. Udara dingin mulai menusuk-nusuk kulit kami.

Akhirnya pukul 18.30 kami makan malam bersama di gedung Aloysius. Suasana hangat sangat terasa. Pukul 19.00 aku dan teman-teman sekelasku menuju di aula pertemuan di gedung Vitus. Aku tidak tahu, akan ada acra apa malam itu. Bruder galih memperkenalkan dirinya lebih dalam, bruder muda yang tampan berkacamata itu tampak sabar dan kalem selama membimbing kami. Malam itu kami satu per satu diminta memperkenalkan diri. Kemudian masuk pada acara inti acara. Aku dan teman-teman dibukakan pikiran dan hatinya tentang kebaikan Tuhan. Tema retret tahun ini adalah ”Tuhan Sungguh Amat Baik Kepada Semua Orang”.
Kami diminta membuat surat kepada Tuhan yang nantinya akan dibakar di Gua Maria. Aku mencatat sedikit tentang kitab yang kemarin dibacakan oleh bruder.
Kitab kejadian : 29
“.......lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji, itulah akan menjadi makananmu.”
Ada juga sebuah kalimat “If you never felt the pain, how would you know that I’m the healer?” (jika kamu tidak pernah merasakan sakit, bagaimana kamu bias tahu bahwa Akulah sang penyembuh?). kalimat-kalimat tersebut menjelaskan bahwa Tuhan sungguh amat baik dan menyadarkan umat-Nya melalui berbagai hal. Dengandidatangkannya kesakitanpun justru kita bersyukur bahwa Tuhan meminta kita untuk lebih dekat pada-Nya. Tuhan merindukan kita.

Pukul 23.00 acara selesai. Waktunya untuk istirahat. Tapi tetap saja waktu malam itu kami gunakan untuk berkumpul bersama, sampai-samapi bapak wali kleas kami kewalahan menyuruh tidur. Aku sebagai ketua kelas bukannya menyuruh tidur, tapi malah ikut bergabung dengan mereka. Benar-benar merasakan untuk pertama kalinya teman-teman terlihat akur.


19 Januari 2010. hari kedua yang sudah ditunggu-tunggu. Outbound! Hahaha.. semuanya menantikan sesi ini. Pukul 05.00 aku sudah bangun, kemudian satu per satu mengetuk pintu kamar teman-teman. Membangunkan mereka agar tidak kesiangan.
Setelah berebut kamar mandi, tepat pukul 06.00 aku dan teman-teman makan pagi di gedung Aloysius yang kemudian dilanjutkan sesi pengenalan diri lebih dalam di aula pertemuan gedung Vitus. Sesi ini, kami diminta membuat grafik tentang pahit manis hidup. Grafik buatanku sangatlah ruwet. Memang, hidupku juga benar-benar menjemukan. Hahhaa.
Pukul 08.30 ada break untuk makanan kecil di ruang makan kemudia dilanjutkan sesi beriktunya otubond. Senangnya. Ini sesi paling menyenangkan dan penuh tantangan. Kami terbagi dalam beberapa kelompok yang terdiri dari berbagai kelas. Aku jadi lebih mengenal teman yang sebelumnya hanya tahu orangnya saja. Kami bekerja sama dalam tim melalui beberapa permainan. Tantangan pertama kami adalah menyeberangi ’sungai’ menggunakan 7 krat coke, kemudian menutak-atik paku ajaib yang memnag butuh konsentrasi dan daya cipta yang hebat, lalu ada permainan donat kayu, juga ini yang paling ditunggu : benteng takeshi! Seuah tembok tinggi yang setiap orangnya harus mampu melewati. Butuh perjuangan dan kerjasama besar untuk mencapainya. Aku berhasil melewatinya setelah menapak punggung 2 teman lelakiku dan kemudia ditarik tanganku oleh teman yang sudah berada di atas. Keren sekali.... yang terkahir adalah meniti di atas air. Hmm... melihat air empang yang berwarna coklat itu sungguh membuatku berharap tidak akan terjadi apa-apa dan selamat sapai tujuan, namun Tuhan berkata lain, gerimis hujan dan angin kencang membuat aku gagal smapai finish. Terceburlah aku ke dalam kolam itu dengan sukses. Dingin sekali. Segera saja aku berlari mandi ke gedung Vitus. Ternyata teman-teman sudah beberapa yang wangi dan rapi bersiap-siap menyantap makan siang.

Pukul 14.30 makan siang. Lahap sekali dan nikmat betul rasanya, mungkin karena lelah beraktivitas yang membuat tangan dan kakiku memar dan biru-biru. Setelah sebentar beristirahat, pukul 15.30 kembali aku dan teman-teman dikumpulkan di aula gedung Vitus.
Sesi kali ini adalah menonton film Alive. Film yang menceritakan tentang dilematis para korban kecelakaan pesawat di pegunungan es di Antartica, memilih untuk bertahan hidup dengan menjdai kanibal atau mati kedinginan. Film yang diangkat dari kisah nyata ini begitu menyentuh dan menyadarkanku bahwa Tuhan berada di hati kita. Sayangnya, mungkin karena terlalu lelah setelah acara outbond, tidak sedikti teman yang tertidur saat sedang menonton. Hawa yang sangat dingin dan ruangan yang gelap menciptakan suasana yang kondusif untuk tidur.

Sekitar pukul 18.00 film selesai dan kamipun makan malam di gedung Aloysius. Selesai makan, kembali lagi kami berkumpul di aula untuk membahas film tadi. Kami diberi lembaran berisi pertanyaan tentang film tadi dan beberapa pertanyaan tentang hidup sehari-hari yang bersangkutan dengan film tersebut. Selesai sharing dari jawaban, sesi selanjutnya adalah sharing kelas. Dengan ditemani bruder, kelasku menuntaskan masalah yang selama ini menjadi kendala dalam kemajuan kelas kami. Kelasku memang kurang kompak. Entah mengapa, mungkin karena terlalu ramai dan egois sehingga membuat semangat belajar menurun karena kelas yang kurang kondusif.
Sesi ini benar-benar menguras airmata. Disitulah aku merasa kehadiran Tuhan yang sugguh menyentuh hati kami. Aku panjatkan doa dan memohon ampun atas segala kesalahn yang selama ini selalu ada dalam langkahku.
Menurutku, ini adalah puncak acara yang membuat aku sadar akan baiknya Tuhan itu. Sesi ini sangat lama. Pukul 23.30 baru terselesaikan dengan tuntas dan meninggalkan perasaan lega di hatiku. Karena sangat lelah, aku tidur karena harus bangun pagi esok harinya untuk jalan sehat.


20 Januari 2010. pukul 05.15 aku terbangun oleh gedoran pintu dari temanku. Langsung saja aku berjingkat dan membangunkan 2 teman sekamarku. Setelah itu menggosok gigi tanpa mandi dan berkumpul di lapangan basket untuk jalan sehat. Jalan sehat kali ini sungguh amat membuat tulang-tulang patah saja. Bayangkan saja, melewati hutan, sungai yang mirip dengan negeri dongeng membuat tubuhku remuk saja. Sempat juga aku terpeleset. Hmm... tapi benar-benar pengalaman yang tak terlupakan. Sangat menyenangkan.

Pukul 08.00 sampai juga di rumah retret syalom. Seperti melihat surga saja rasanya. Lega dan ingin cepat-cepat merebahkan badan. Setelah makan pagi, aku mandi kemudian berkumpul lagi di aula untuk mendapatkan pencerahan kembali dari bruder Galih. Membahas tentang sikap-sikap apa saja yang harus dilakukan untuk bisa selalu bahagia. Antara lainnya sebagai berikut ini :
1. jangan khawatir
2. jangan membiarkan ketakutan-ketakutan tak beralasan menguasai hidupmu
3. jangan menyimpan dendam
4. selesaikan masalah satu per satu
5. semua masalah tak perlu dibawa tidur
6. jangan mencampuri urusan orang lain
7. jangan hidup pada masa lalu
8. jadilah pendengar yang baik
9. jangan biarkan rasa frustasi merusak dan mengatur hidupmu
10. hitunglah rahmatmu


Sekitar pukul 09.45 break untuk makan snack dan dilanjutkan pengakuan dosa untuk yang beragama Katholik dan yang beragama non-katholik kembali ke sesi selanjutnya tentang refleksi diri, bagaimana perjalanan hidup selama ini. Pukul 11.00 makan siang kemudian misa penutpan di kapel. Suasana khusyuk sangatlah terasa. Membuat hati ini berat meninggalkan suasana seprti ini. Tapi aku harus pulang dan kembali menjalankan kehidupan seperti biasa dengan cara yang luar biasa. Kami pulang pukul 12.00 dengan hujan deras yang mengguyur kota Ambarawa.


Pengalaman retret ini sangat berarti bagiku. Walaupun aku adalah seorang muslim, tapi sangat tidak rugi mengikuti kegiatan kerohanian yang benar-benar menyegarkan jiwa raga. Sekarang aku menjadi tahu tujuan retret, bahwa kita dikumpulkan untuk bersatu memuliakan Tuhan, menyadari kasih karunia Tuhan sehingga kami mampu menerima keadaan apapun dan siapapun dengan apa adanya dan penuh rasa syukur serta terima kasih yang besar kepada Tuhan. Semoga tidak hanya masa beberapa minggu setelah retret saja teman-temanku berubah lebih baik, tapi untuk selamanya. Menjadi terus lebih baik setiap hari, lebih baik, lebih baik, dan yang terbaik.



Solo
January 27th, 2010
00:09

Rr. Mahayu Kusuma Dewi

Comments

  1. Yah begitulah, backlink dari google ini memang perlu untuk kita kejar dan kita dapatkan

    ReplyDelete
  2. artikelnya sangat bagus, terima kasih telah membagi informasi tersebut

    ReplyDelete
  3. Kabar Baik Untuk Para pencinta Game
    Karena di Bulan januari ini Sudah keluar Game RPG Online Terpopuler Se-Asia
    Penasarankan Game nya Seperti apa???
    Kalian bisa dilihat game nya dari link di bawah yaaa

    ReplyDelete
  4. Menarik sekali, perlu saya coba ini..
    kebetulan lagi cara tentang hal ini.

    ReplyDelete
  5. Mau mendapatkan pelayanan yang baik dan ramah???

    Modal Kecil bisa mendapatkan hasil yg luar biasa...

    ReplyDelete
  6. Info menarik dan boleh sekali dicoba, Makasih buat infonya dan sukses selalu.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts