Kemudian Hari Nanti

Kalau kamu tahu, semua hal yang terjadi ini adalah berawal dari kesalahan. Ketidaksungguh-sungguhan yang menipuku sendiri. Aku sudah berusaha berdamai dengan kebodohanku, tetapi semuanya selalu ada alasan untuk menerima. Entahlah. Hidup kadang semena-mena ini. Aku akan menyelesaikan dengan baik-baik. Walaupun harapan untuk berakhir baik-baik saja sudah semakin menipis. Aku siapa? Tidak akan ada yang pernah tahu itu. Aku paham betul keadaan-keadaan semacam ini. Sudah terbiasa berkali-kali membodohi kenyataan. Semakin sadar, aku bukanlah seseorang yang semakin menjauh, tetapi memilih menerima dan memaafkan segalanya. Apakah aku tidak pernah terlihat pantas untuk diperjuangkan? Atau hanya sekedar untuk diperhitungkan? Kebutuhanku untuk dihargai sudahlah terinjak oleh egoku sendiri. Ego untuk menerima dan memaafkan keadaan. Karena, pemakluman memang akhir dari segalanya. Apa yang harus aku lakukan? Diam hingga semua berakhir dengan sendirinya? Mungkin.

Comments

Popular Posts