KERETA MENJADI LAGU
menggumam segala kekalahan di balik awan,
cukup membuatku gila.
pasalnya, segala hal yang seharusnya kunikmati,
tidak lain tidak bukan adalah kebencianku sendiri.
aku masih menunggu hujan yang tak mungkin pernah jadi abu.
menggelepar-geleparkan sayapnya yang hampir mirip seekor ikan paus terdampar.
tapi tetap saja aku harus bercerita tentang galaunya hatiku.
aku masih sendiri.
sepi rasanya membungkam malam yang hebat.
mengelu-elukannya menjadi peluru martir sendiri.
lalu?
bukan sebuah pelecehan,
tapi itu penghargaan.
aku membentak malam yang tak mungkin lagi jadi siang.
kemudian menaburkannya dengan tetesan-tetesan darah yang kata orang itu nikmat.
tapi pasti tidak denganku.
mereka yang tidak tau malu tentang kehidupannya, hanya merong-rong hebat lalu jatuh.
bukan alah bisa karena biasa, melainkan permainan diksimu yang hampir kacau di tiap barisnya.
aku tidak pernah diperhatikan.
bukan karena aku malang, tapi karena aku menantang.
menantang segalanya yang seharusnya aku muntahkan padanya.
aku masih kelabu.
dan pasti malam tidak lagi jadi abu.
atau hanya berwarna abu-abu.
untuk mengobati irisan sembilu.
aku kaku.
langit sedang menangis
24.01.2010
16:45
-ayu-
cukup membuatku gila.
pasalnya, segala hal yang seharusnya kunikmati,
tidak lain tidak bukan adalah kebencianku sendiri.
aku masih menunggu hujan yang tak mungkin pernah jadi abu.
menggelepar-geleparkan sayapnya yang hampir mirip seekor ikan paus terdampar.
tapi tetap saja aku harus bercerita tentang galaunya hatiku.
aku masih sendiri.
sepi rasanya membungkam malam yang hebat.
mengelu-elukannya menjadi peluru martir sendiri.
lalu?
bukan sebuah pelecehan,
tapi itu penghargaan.
aku membentak malam yang tak mungkin lagi jadi siang.
kemudian menaburkannya dengan tetesan-tetesan darah yang kata orang itu nikmat.
tapi pasti tidak denganku.
mereka yang tidak tau malu tentang kehidupannya, hanya merong-rong hebat lalu jatuh.
bukan alah bisa karena biasa, melainkan permainan diksimu yang hampir kacau di tiap barisnya.
aku tidak pernah diperhatikan.
bukan karena aku malang, tapi karena aku menantang.
menantang segalanya yang seharusnya aku muntahkan padanya.
aku masih kelabu.
dan pasti malam tidak lagi jadi abu.
atau hanya berwarna abu-abu.
untuk mengobati irisan sembilu.
aku kaku.
langit sedang menangis
24.01.2010
16:45
-ayu-
Comments
Post a Comment