WINDOW FELLOWSHIP
Berdamai dengan kegelapan
Bukanlah hal yang mudah
Mencari terang untuk titik kesempurnaan
Hampir tidak mungkin didapatkan
Tapi kadang semua merasa telah berlaku benar
Padahal sejatinya, tak pernah sedikitpun berpikir tentang kebenaran
Ya,
Karena yang dianggap benar
Terkadang bukanlah sesuatu yang pantas ditimang
Namun malah yang pantas dicaci
Seperti saja bunyi daun-daun kering musim gugur
Berisik memang
Tapi membawa damai
Tampak cukup berantakan pula
Tapi disitulah jiwanya akan ditemukan
Siapa musim gugur itu
Seperti yang tampak dari jendela kamarku
Aku bisa tersenyum-senyum
Menari-nari
Menangis sungai
dan bahkan telanjang bulat
Tidak akan ada yang peduli
Karena jendelaku tidak munafik
Jendela-jendelaku tetap diam dan tak bercerita
Tentang segalanya yang telah kulakukan
Ia tetap menjagaku,
menjaga hatiku,
tidak ingin menyakiti perasaanku
Walaupun terkadang aku muak dengan keadaan dunia ini
Dan mulai berkhayal tentang pengkhianatan
Aku membantingnya
Aku memukulnya
Dan bahkan saat aku pernah berpikir untuk memecahkan kacanya berkeping-keping dan penuh dramatik
Jendelaku tetap tegar
Mungkin ia tau bahwa aku sedang gundah
Ia tau tuannya memang gila
Ya,
Karena sepercik persahabatan di musim panas
Yang setidaknya ladang jagungpun belum berbuah
Sudah terkena topan yang dahsyat
Petani jagung menangis
Dan aku bisa melihatnya
Tapi memang tidak tampak
Hanya sekilas dengan butiran airmata yang berharap jadi padi
Dan untuk cerita pelangi
Sore itu memang membahagiakan
Bahkan ketika bias pelangi kabur karena jendelaku
Aku gelap mata dan menggores kacanya
Lantas membentuk goresan kata
Yang sekiranya hampir seperti hatiku
Yang orang lain tak mau peduli :
"AKU DISINI SEPERTI INI KARENA MENCINTAI PERSAHABATAN INI bukan individunya yang membuatku bebas seperti di balik jeruji besi berkarat."
Bukanlah hal yang mudah
Mencari terang untuk titik kesempurnaan
Hampir tidak mungkin didapatkan
Tapi kadang semua merasa telah berlaku benar
Padahal sejatinya, tak pernah sedikitpun berpikir tentang kebenaran
Ya,
Karena yang dianggap benar
Terkadang bukanlah sesuatu yang pantas ditimang
Namun malah yang pantas dicaci
Seperti saja bunyi daun-daun kering musim gugur
Berisik memang
Tapi membawa damai
Tampak cukup berantakan pula
Tapi disitulah jiwanya akan ditemukan
Siapa musim gugur itu
Seperti yang tampak dari jendela kamarku
Aku bisa tersenyum-senyum
Menari-nari
Menangis sungai
dan bahkan telanjang bulat
Tidak akan ada yang peduli
Karena jendelaku tidak munafik
Jendela-jendelaku tetap diam dan tak bercerita
Tentang segalanya yang telah kulakukan
Ia tetap menjagaku,
menjaga hatiku,
tidak ingin menyakiti perasaanku
Walaupun terkadang aku muak dengan keadaan dunia ini
Dan mulai berkhayal tentang pengkhianatan
Aku membantingnya
Aku memukulnya
Dan bahkan saat aku pernah berpikir untuk memecahkan kacanya berkeping-keping dan penuh dramatik
Jendelaku tetap tegar
Mungkin ia tau bahwa aku sedang gundah
Ia tau tuannya memang gila
Ya,
Karena sepercik persahabatan di musim panas
Yang setidaknya ladang jagungpun belum berbuah
Sudah terkena topan yang dahsyat
Petani jagung menangis
Dan aku bisa melihatnya
Tapi memang tidak tampak
Hanya sekilas dengan butiran airmata yang berharap jadi padi
Dan untuk cerita pelangi
Sore itu memang membahagiakan
Bahkan ketika bias pelangi kabur karena jendelaku
Aku gelap mata dan menggores kacanya
Lantas membentuk goresan kata
Yang sekiranya hampir seperti hatiku
Yang orang lain tak mau peduli :
"AKU DISINI SEPERTI INI KARENA MENCINTAI PERSAHABATAN INI bukan individunya yang membuatku bebas seperti di balik jeruji besi berkarat."
Comments
Post a Comment