SAJAK UNTUK DIA ( II )

kemudian, ketika kaum-kaumnya bergulir
aku masih menanti dengan sepucuk harap
akankah aku pantas untuk diperdebatkan?
dan mungkin aku harus berdoa untuk itu

mereka yang tau siapa aku
seolah tak lagi mau peduli
itu karena kau yang datang dan menggilakanku
mungkin itu yang akan dipertarungkan
pergolakan batin,
dan jiwa-jiwa pemberontak.
ya, dan itu semua ada padaku
maaf...
aku harap kau tau itu.



09:23
250110

Comments

Popular Posts